Mobile Apps

Menu

Iklan

Santer Kabar Nakes Diintimidasi dan Inervensi Pilkada, Kadis Kesehatan Irit Komentar, Tokoh PM-08 Angkat Bicara

KOMPAS NUSA
Rabu, 20 November 2024, Rabu, November 20, 2024 WIB Last Updated 2024-11-20T13:24:33Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
Ket foto: dr Aditya Ahmadi Ginting, salah satu tokoh organisasi masyarakat PM-08 Langkat

LANGKAT||Kompasnusa2.com 

Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Langkat, perhatian khusus diberikan terhadap kebebasan Tenaga Kesehatan (nakes) dalam menentukan pilihan politik mereka.


Seperti yang diungkapkan, dr Aditya Ahmadi Ginting, salah satu tokoh dari organisasi masyarakat Prabowo Mania-08 Langkat (PM-08), kekhawatirannya terhadap tekanan yang dialami oleh para Nakes pada, Rabu (20/11/2024).


Aditya yang akrab disapa dr. Adit mengatakan pentingnya menjaga suasana demokrasi yang damai, bebas, langsung, dan rahasia tanpa adanya tekanan terhadap Nakes.


"Bahkan banyak tenaga kesehatan, mulai dari Tenaga Kerja Sukarela (TKS), honorer BPJS, hingga Aparatur Sipil Negara (ASN) di Puskesmas dan Puskesmas pembantu di 23 kecamatan di Langkat, merasa tidak nyaman dalam menentukan pilihan mereka," ujar Adit.


Menurut Adit, mereka berada dibawah tekanan arahan dari petinggi tertentu untuk memilih Pasangan Calon (Paslon) tertentu. 


Bahkan, mereka mendapat intimidasi berupa ancaman pemindahan tugas atau pencopotan jabatan jika tidak mengikuti arahan tersebut.


Kondisi ini sangat bertentangan dengan prinsip demokrasi yang memberikan kebebasan bagi setiap warga negara untuk memilih sesuai hati nurani. 


dr. Adit menyerukan kepada tenaga kesehatan agar tetap tegar dan tidak terpengaruh oleh tekanan dari pihak mana pun.


"Gunakan hati nurani masing-masing dalam menentukan pilihan. Jangan takut dengan ancaman. Hak memilih adalah hak pribadi yang dijamin oleh undang-undang," tegasnya.


Dirinya juga meminta semua pihak, terutama para pemangku kepentingan, untuk menghormati hak politik tenaga kesehatan. Ia pun berharap Pilkada 2024 di Langkat dapat berlangsung tanpa intervensi yang mencederai asas demokrasi.


"Jika kita ingin menciptakan pemimpin yang benar-benar mewakili suara rakyat, maka biarkan proses demokrasi berjalan jujur dan adil. Jangan ada paksaan, terutama terhadap tenaga kesehatan yang selama ini telah memberikan kontribusi besar di masyarakat," pinta Adit.


Menanggapi kabar adanya tekanan ASN di 23 Puskesmas di Kabupaten Langkat itu, kepala dinas kesehatan Langkat, dr Juliana irit  berkomentar, tidak ada tekanan di Pilkada Langkat, ia juga menghimbau untuk netralitas ASN. 


"Tidak ada tekanan terkait Paslon dalam Pilkada, dan netralitas ASN," cukupnya.


Patut diketahui, Pilkada Langkat 2024 akan digelar pada 27 November mendatang. Harapan besar agar pesta demokrasi ini berlangsung damai dan menjadi cerminan kebebasan bagi seluruh masyarakat Langkat, termasuk tenaga kesehatan. 

(Teguh)

Komentar

Tampilkan

Terkini

+
?orderby=published&alt=json-in-script&callback=labelthumbs\"><\/script>");